Ketua Masyarakat Advokasi Warisan Budaya (Madya) Jhohannes Marbun minta Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta membentuk tim investigasi guna menuntaskan kasus hilangnya sejumlah koleksi Museum Sonobudoyo. Mereka berharap Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima kedatangan mereka di Kepatihan. “Kami sudah mengajukan diri untuk bertemu dengan Sultan pekan ini tapi belum mendapat jawaban,” kata Jhohannes Marbun kemarin. Menurut dia, Masyarakat Advokasi menganggap pembentukan tim investigasi penting, terutama untuk memastikan agar kejadian seperti ini tidak terulang pada museum-museum lain di Yogyakarta.
Pada 11 Agustus lalu, maling berhasil menerobos masuk ruang emas Museum Sonobudoyo. Ada 17 jenis koleksi perhiasan dan benda bersejarah dari emas, seperti patung, topeng, liontin, kalung, dan berbagai jenis perhiasan lain yang memiliki nilai jual tinggi hilang dicuri. Total jumlah koleksi yang hilang 87 buah. Celakanya, pada saat itu, alarm maupun kamera CCTV di museum itu tidak berfungsi. Maling diduga masuk dengan cara memecahkan kaca jendela dari luar. Begitu mudahnya penjarah masuk sangat disayangkan oleh banyak pihak. Apalagi, menurut Jhohannes, itu terjadi pada 2010, yang telah dicanangkan pemerintah sebagai Tahun Gerakan Nasional Cinta Museum. Menurut Jhohannes, museum merupakan aset publik yang harus diperkenalkan kepada publik sebagai pusat pengetahuan, seperti perpustakaan misalnya. “Jadi museum bukan barang angker, bukan barang rongsokan,”katanya. Masyarakat Advokasi, menurut Jhohannes, berharap tim investigasi nantinya akan mengetahui permasalahan apa saja, dari hulu hingga hilir menyangkut pengelolaan museum. Kepala Subbidang Pemberitaan Badan Informasi Daerah Biworo Yuswantana, yang dihubungi terpisah, mengatakan belum mendengar kabar soal keinginan Masyarakat Advokasi bertemu dengan Sultan dan meminta pembentukan tim investigasi itu. “Belum ada dawuh,” katanya melalui pesan pendek. Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Kota Besar Yogyakarta Kompol Saiful Anwar mengatakan hingga saat ini polisi masih terus mengembangkan penyelidikan kasus Museum Sonobudoyo.“Belum ada kemajuan,”katanya. Beberapa waktu lalu, Polwiltabes menyatakan akan meminta bantuan interpol, mengantisipasi adanya kemungkinan barang-barang berharga milik Museum Sonobudaya itu dibawa ke luar negeri. Tapi upaya yang ini pun belum ada kabarnya. Saiful cuma mengatakan hingga saat ini sudah ada sekitar 20 orang yang diperiksa polisi, semuanya pihak internal—karyawan Museum Sonobudoyo—tapi belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.“Kami masih fokus pada orang di Museum dulu,”katanya. ● BERNADA RURIT..artikel lengkapnya ada disini
http://joemarbun.wordpress.com
Sumber : Koran Tempo, 20 September 2010
Tempat Berbagi wawasan Sejarah ,Seni,Budaya Sunda dan Sejarah,Seni Budaya Nusantara
About Me
Link Teks
Copy/paste code dibawah ini ke blog anda.
Banner Sobat
Links Sobat
Mau SmS Gratis !!!
Blogroll
http://babadsunda.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.
Browse » Home »
Kolom kasus BCB
» KASUS PENCURIAN MUSEUM SONOBUDOYO Sultan Diminta Bentuk Tim Investigasi
KASUS PENCURIAN MUSEUM SONOBUDOYO Sultan Diminta Bentuk Tim Investigasi
Jika menurut Anda artikel ini bermanfaat, silahkan vote ke Lintas Berita agar artikel ini bisa di baca oleh orang lain.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cari isi Blog disini
Selamat Datang
Selamat Datang
di blog Sejarah Seni dan budaya,
Saya berharap kritik dan saran anda
pada kolom komentar, dan Setiap Pengunjung yang Followers this Site/Join this Site ke blog ini maka saya akan followers this Site /Join this Site kembali pada blog anda, dijamin 100% follow back U Blogs.....
dan bagi yang ingin tukar Links/Banner tinggalkan pesan anda. Selamat berjalan-jalan di blog Carita Ki Sunda
Temukan saya di FACEBOOK
(jakatatal@yahoo.com)
TERIMA KASIH
ATAS KUNJUNGAN ANDA
Labels
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Katagori
-
▼
2010
(140)
-
▼
Desember
(28)
- Pangeran Suria Atmadja atau Pangeran Mekkah, Bupat...
- Makam keluarga besar raja dan bupati sumedang di a...
- Makam keluarga besar raja dan bupati sumedang di a...
- Tanggapan SBY Isi UU Keistimewaan Yogyakarta Aspek...
- Raja Sumedanglarang dan para Bupati Sumedang dari ...
- Rancangan Undang-Undang (RUU) Cagar Budaya
- PANGERAN PANEMBAHAN / RANGGA GEMPOL III
- Paguyuban Sundawani
- SundaWani
- Selayang pandang Nonoman Ksatrya SumedangLarang
- Menerawangi Indonesia Tua di Gunung Padang Cianjur
- Lima Kerangka Prasejarah Ditemukan
- Temuan Gua Hunian Manusia di Kampus Universitas Ud...
- Manik-manik atau mutisalah (beads)
- Taman Prasejarah Leang-Leang
- Situs Gua Hunian Pra Sejarah Morotai Selatan, Kaji...
- Taman Prasejarah Sumpang Bita
- Menhir di Nagari Mahat
- Situs Megalitik Bitaha, Desa Olayama Kec. Lölöwa’u...
- Besemah, Tanah Para Leluhur
- Pagaralam, Lintasan Megalitikum Gelombang Kedua
- Situs Pemukiman Kuno Ambon Ditemukan
- Pengrusakan Situs Trowulan Sampai Penemuan Candi d...
- Missionaris dan Perubahan Budaya Masyarakat Minaha...
- Penghancuran Warisan Budaya Yang Terlegalisasi
- Pasca Penetapan Batik Sebagai Warisan Dunia oleh U...
- KASUS PENCURIAN MUSEUM SONOBUDOYO Sultan Diminta B...
- JUAL BELI BANGUNAN CAGAR BUDAYA “DILARANG ATAU TIDA
-
▼
Desember
(28)
Posting Anyar
Buku Tamu
Followers
SahabatKu
Sahabat FB
Dicari Sponsor
Dicari ....Sponsor !!! Untuk Cetak BukuSejarah Kerajaan Sumedanglarang Nyukcruk Galur SumedangLarang Informasi lebih lanjut
0 komentar:
Posting Komentar
Pengunjung yang baik tentunya memberikan Komentar,kritik serta saran yang sopan disini, Terima kasih atas komentar dan kunjungan nya