Sanghyang Siksa Kandang Karesian

( Mencari Kekuatan dalam damai )

“ Membiasakan diri berbuat kebajikan (Pakena Gawe Rahayu) dan membiasakan diri berbuat kesejahteraan sejati (Pakena kereta bener) adalah sumber kejayaan dan kesentosaan. Teguhkan, kukuhkan batas-batas kebenaran, penuhkan kenyataan niat baik dalam jiwa maka sejahteralah dunia, maka sentosalah jagat ini, sebab perbuatan manusia yang penuh kebajikan akan memberikan kesejahteraan lahir batin”.
“ Bila tiap orang berpegang teguh kepada kebenaran dalam menjalankan tugasnya masing – masing akan tercapailah kesejahteraan sejati. Kesejahteraan batin tidak mengingkari kebenaran dan kesejahteraan lahir, karena menjalankan tugas dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab akan memberikan prestasi maksimal dalam hidup. Jujur dan sungguh – sungguhlah dalam pelaksanaan tugas”.



“ Bahwa seseorang yang melakukan tugas demi kebajikan dan kesejahteraan harus rela dan bersedia menerima kritik dari orang lain terhadap hasil karyanya “Lamun aya nu meda urang, aku sapameda sakalih” kalau ada memberikan kritik kepada kita, terimalah kritik orang lain itu. Anggaplah hal itu sebagai penawar / obat. Pameda (kritik) itu ibarat air untuk mandi bagi orang yang sedang dekil, ibarat minyak bagi orang burik, bagaikan nasi bagi orang yang lapar, bagaikan air minum bagi orang yang haus dan ibarat sirih pinang bagi orang yang sedang kesal. Itulah Panca Parisuda (lima penawar) yang terdapat dalam kritik. Bila kita bersedia menerimanya, budi kita akan makin padat berisi “Kangken pare beurat sangga”, seperti padi yang padat berisi makin menunduk”.

Wangsit
Prabu Niskala Wastu Kancana “Siliwangi”.

Jika menurut Anda artikel ini bermanfaat, silahkan vote ke Lintas Berita agar artikel ini bisa di baca oleh orang lain.