Minggu, 14 November 2010 | By: Babad Sunda

Contoh tugas kelompok analisis tari serimpi oleh mahasiswi STSI-Bandung

Contoh laporan tugas kelompok ini saya posting dengan tujuan sebagai ilustrasi bagi para pembaca dalam menyusun laporan atau hasil analisis tari dari mahasiswi STSI Bandung, dan sudah barang tentu dengan seizin dan sepengetahuan penyusun laporan itu sendiri.

contoh tugas ini saya dapatkan dari saudari Oki wulandari, bisa anda lihat daftar nama kelompok penyusun di urutan nomer 3.

Tugas Sosiologi Seni II
Analisis Tari Serimpi Sekar Palagan
Disusun Untuk Memenuhi Salahsatu Tugas Mata Kuliah Sosiologi Seni




Disusun Oleh :
Kelompok :
• Ratna Komala Sari
• Neng Komala
• Oki Wulandari
• Irma Maulia Cahyani
• Demi Miftahul Aziz
Jurusan : Tari II A



SEKOLAH TINGGI SENI INDONESIA
BANDUNG
2009 – 2010


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penyusun panjatkan pada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan makalah ini selesai .
Tak lupa penyusun ucapkan rasa terima kasih pada :
1. Drs. Enoh , M.Hum.,sebagai ketua STSI Bandung.
2. Prof. DR. Endang Caturwati , S.S.T., M.S.,sebagai dosen mata kuliah Sosiologi Seni
3. Lilis Sumiati, S.Sen.,M.Sn, sebagai dosen mata kuliah Sosiologi Seni.
4. Utang Juhara, SST., M.Sn, dosen mata kuliah Sosiologi Seni
5. Sang Putu Suwecana , S.S.T. , M.Sn. , sebagai dosen wali.
6. Perpustakaan STSI Bandung atas kontribusi buku sumber.
7. Kepada seluruh teman-teman , khususnya teman-teman di jurusan tari yang telah memberikan konstribusi kepada penyusunan.
Makalah ini berisi tentang bagaimana kegiatan hari tari dunia dan Serimpi Sekar Palagan sebagai salah satu sajian tarian yang paling menarik serta bagaimana respon masyarakat atau apresiator pada tari kreasi yang berakar dari tari Serimpi di Keraton Yogyakarta ini.
.Namun, tak lupa penyusun sampaikan bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna , maka penyusun berharap pada pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran yang membangun .
Penyusun pun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca , khususnya bagi penyusun.




Penyusun



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI ………...………………………………………………………….... .iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah……………………………………….………................ 1
1.2 Pembatasan Masalah ………………………..………………….……................ 2
1.3 Tujuan Penulisan ………………………......................................... .................... 2
1.4 Metode Penulisan ………………………..…………………….…..................... 2
1.5 Sistematika Penulisan ………………………………………….…….................. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sekilas Tentang Hari Tari Dunia ……………..…………………….................... 4
2.2 Tanggapan Masyarakat Pada Kegiatan Hari Tari Dunia ………............................5
2.3 Tari Serimpi Sekar Palagan ……………..………………………....................... 6
2.4 Respon Masyarakat Terhadap Tari Seimpi Sekar Palagan …..…......................... 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………................. 9
3.2 Saran …………………………………………………………………............ 10
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….… 11
LAMPIRAN FOTO …………………………………………………………….... 12



BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Banyak yang dapat kita ambil dari kehidupan dan kebudayaan masyarakat Jawa, seperti kebersamaan dalam bermasyarakatnya. Dalam kebudayaan, rasa kebersamaan itu dapat kita lihat dari tarian-tarian Jawa, gerak-gerak dalam tari Jawa selalu dilakukan secara serempak seperti yang terlihat dalam tari Serimpi dan tari-tari Jawa lainnya. Banyak juga nilai-nilai estetika seni yang dapat kita teladani dari kebudayaan Jawa khususnya Tari-tari Jawa.

Sebagai mahasiswa tari, kita merasa perlu untuk mengetahui dan mempelajari budaya-budaya dan tarian tersebut sebagai bahan perbendaharaan gerak tari dan juga sebagai sumber inspirasi untuk karya tari serta sebagai contoh keindahan estetika tari. Selain itu, kita pun perlu mengamati tarian tersebut dari segi sosiologinya untuk dapat mengetahui bagaimana respon masyarakat sekitarnya mengenai fenomena tari tersebut.

1.2 Pembatasan Masalah

a. Bagaimana kegiatan hari tari dunia?

b. Bagaimana tanggapan masyarakat tentang kegiatan hari tari dunia?

c. Bagaimanakah deskripsi tari Sekar Palagan?

d. Bagaimana respon masyarakat terhadap adanya tari Serimpi Sekar Palagan sebagai gubahan dari Serimpi yang ada di Keraton Yogyakarta?



1.3 Tujuan Penulisan

a. Agar kita dapat mengetahui bagaimana penyelenggaraan kegiatan hari tari donia.

b. Dapat mengetahui tanggapan masyarakat sekitar tentang hari tari dunia.

c. Dapat mengetahui tentang adanya bentuk tari Serimpi Sekar Palagan sebagai tari Serimpi gubahan baru dan bagaimana masyarakat merespon hal tersebut.

d. Dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran oleh mahasiswa jurusan tari khususnya.

e. Dapat dijadikan salah satu pengayaan kepustakaan tari.


1.4 Metode Penulisan

Dalam pembuatan makalah ini, penyusun menggunakan tiga metode penelitian, yang terdiri dari observasi, dokumentasi objek, dan wawancara.

Metode pertama adalah observasi. Observasi dilakukan di ISI Solo dan sekitarnya pada tanggal 29 April – 30 April 2010.

Metode kedua adalah dokumentasi objek. Dalam metode ini kami mendokumentasikan gerak-gerak yang terdapat pada Serimpi Sekar Palagan.

Metode ketiga adalah wawancara. Wawancara yang kami lakukan bertempat di pendhapa ISI Surakarta, dengan narasumber Drs. Johanes Surodjo, S. Sen.,M.Sn.





1.5 Sistematika Penulisan

Penyusun membagi makalah ini menjadi tiga bagian, yang terdiri dari pendahuluan, pembahasan dan penutup.

Bab pendahuluan, penyusun membaginya menjadi bagian latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

Pada Bab Pembahasan, penyusun membaginya menjadi bagian sekilas tentang acara Pekan Tari Dunia, tanggapan masyarakat terhadap kegiatan tersebut,bentuk tari Serimpi Sekar Palagan, serta bagaimana respon masyarakat terhadap tarian tersebut.

Pada Bab Penutup, makalah ini berisi kesimpulan dari keseluruhan isi materi yang penyusun bahas. Dan di akhir makalah penyusun menyertakan daftar pustaka serta lampiran foto.





BAB II

PEMBAHASAN



2.1 Sekilas Tentang Acara Pekan Tari Dunia

Pekan Tari Dunia yang diselenggarakan di Solo, diadakan di ISI Surakarta, di Loby Kanopi Solo Square, di depan Sriwedari Solo, dan di seputaran jalan Slamet Riyadi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil Rektorat ISI Surakarta, penyelenggaraan world dance day atau hari tari dunia yang diadakan setiap satu tahun sekali dengan ketua Penyelenggaraan ISI Solo. Pekan tari kali ini merupakan yang ke-4 kalinya dengan 4 penari 24 jam yang diikuti oleh Mahasiswa ISI Yogjakarta, ISI Surakarta dan alumnus ISI Surakarta, berbeda dengan pekan tari sebelumnya. Pekan Tari kali ini lebih banyak melibatkan peserta karena untuk tahun ini panitia hanya menerima 1500 Orang peserta akan tetapi daya apresiasi masyarakatnya tinggi peserta yang ikut yakni 2000 peserta, dan pada dua hari sebelum hari H jumlah peserta yang mendaftar untuk mengisi acara masih sangat banyak. Yang diikuti oleh peserta dari berbagai kota, wilayah, desa dan negara-negara lain.

Event ini diselenggarakan hanya di Kota Surakarta karena penyelenggaraannya hanya di ISI Surakarta saja dan acara tersebut merupakan ide kreatif civitas akademika ISI Surakarta untuk memperingati seni tari. Event ini menampilkan banyak sekali pertunjukan tari baik itu tari tradisi maupun pertunjukan tari kontemporer. Event ini pun secara tidak langsung merupakan sarana promosi kesenian berbagai daerah di Indonesia.



2.2 Tanggapan Masyarakat Pada Kegiatan Hari Tari Dunia

Berdasarkan hasil wawancara dengan para apresiator yang ikut mengapresiasi acara pergelaran tari dan ikut mengisi acara pergelaran tari 24 jam tersebut di Sriwedari dan seputaran Jalan Slamet Riyadi, diantaranya:

· Tenaga pengajar SD Negeri 1 Keraton menyatakan bahwa event ini merupakan event yang sangat mendidik, khususnya dibidang pelestarian budaya serta merupakan salah satu kegiatan yang turut serta dalam usaha pelestarian seni tradisi. Perwakilan pendidik dan pelajar ini menyajikan tari tradisional, tari anak bercerita serta karawitan.

· Sanggar Seni Metta Budaya yang bertempat di Pendopo Sriwedari menampilkan tari bercerita yang menceritakan kehidupan dua anak laki-laki kakak beradik. Pimpinan sanggar ini menyatakan bahwa event seperti ini memang sangat penting bagi dunia tari dan selain sebagai salah satu usaha pelestarian budaya dapat juga menjadi media promosi seni dan budaya Indonesia pada negara lain.

Even ini dirasakan membawa banyak keuntungan bagi masyarakat sekitarnya, apalagi bagi para pedagang makanan, serta pedagang cenderamata. Menurut para pedagang tersebut, dengan adanya even tersebut keuntungan yang mereka dapat sangat besar. Keuntungan yang diperoleh pedagang rata-rata meningkat sekitar 50-70 % dari penghasilan yang mereka dapatkan apabila mereka berjualan pada hari-hari biasa. Selain itu beberapa pedagang cenderamata dan pedagang batik di pasar Klewer mengatakan keuntungan mereka meningkat hampir tiga kali lipat dari hari biasanya.



2.3 Tari Serimpi Sekar Palagan

Tari Serimpi Sekar Palagan adalah salah satu tarian yang dibawakan dalam acara Pekan Tari Dunia. Tarian ini ditampilkan di Pendhapa ISI Surakarta. Tari Serimpi Sekar Palagan dibawakan oleh empat orang penari wanita. Namun tarian ini merupakan tari Serimpi hasil kreasi sehingga tarian ini tidak mirip seperti Tari Serimpi yang biasa ditampilkan di Keraton.

Tari Serimpi Sekar Palagan ini merupakan tari Serimpi kreasi baru yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Tarian ini menceritakan tentang peperangan dan kepahlawanan.

Menurut Drs. Johanes Surodjo, S. Sen.,M.Sn, hal yang membuat tarian ini lain dari yang ditampilkan di Keraton adalah fungsi tari Serimpi ini bukan untuk memperingati hari kelahiran sultan, dan juga untuk merayakan upacara khitan bagi putera-putera sultan serta untuk menyambut kedatangan tamu-tamu kehormatan, namun hanya untuk ditampilkan sebagai hiburan semata. Waktu pertunjukan Serimpi Sekar Palagan pun tidak seperti tari Serimpi di Keraton yang berdurasi sekitar ¾ atau satu jam, tari Serimpi Sekar Palagan ini berdurasi hanya sekitar 15 menit. Serta kostum tari pada tarian ini tidak dipatok harus menggunakan warna tertentu saja, namun tarian ini dapat menggunakan warna-warna lain termasuk warna-warna berani seperti warna merah cerah seperti yang dipakai pada tari Serimpi Sekar Palagan ini. Selain itu, pola lantai pada tari Serimpi Sekar Palagan ini lebih sederhana, simetris dan tidak terlalu memperhatikan segi-segi estetis dibandingkan dengan Tari Serimpi yang biasa ditampilkan di Keraton. Namun jumlah penari pada tarian ini sama seperti tari Serimpi yang ada di keraton Yogyakarta yaitu 4 orang penari yang melambangkan empat arah utama mata angin.

Selain itu pada tari Serimpi Sekar Palagan ini pun tidak ada aturan khusus sebelum menari bagi para penarinya seperti aturan yang harus dijalani para penari Serimpi di Keraton Yogyakarta.

Ada satu hal yang menarik dari Tari Serimpi Sekar Palagan ini adalah iringan musik yang digunakan. Dalam iringan musiknya menggunakan gamelan Jawa, namun terdapat penambahan alat musik semacam drum yang biasa dipakai dalam marching band. Sehingga apabila dilihat secara sekilas tarian ini seolah mendapat pengaruh Belanda.





2.4 Respon Masyarakat Terhadap Tari Serimpi Sekar Palagan

Tari Serimpi Sekar Palagan yang merupakan gubahan dari tari Serimpi Keraton adalah salah satu tarian yang ditampilkan dalam kegiatan Pekan Tari Dunia yang ditampilkan di Pendhapa ISI Surakarta. Tarian ini cukup memukau para penonton yang memenuhi Pendhapa ISI Surakarta. Penonton menyambut hangat penampilan tari Serimpi Sekar Palagan ini. Kebanyakan para penonton yang berasal dari kalangan dosen, kritikus seni, mahasiswa serta masyarakat sekitar beranggapan bahwa tari Serimpi Sekar Palagan ini merupakan salah satu bentuk tari kreasi yang sekaligus menjadi sarana pelestarian seni tradisi. Kebanyakan penonton mahasiswa yang berasal dari Surakarta dan Yogyakarta berpendapat dengan digubahnya tari Serimpi Keraton yang dikhususkan untuk acara-acara tertentu menjadi tarian Serimpi yang berfungsi sebagai hiburan itu menjadi usaha pelestarian seni tradisi serta setidaknya dengan begitu masyarakat luas tidak hanya di lingkungan Keraton saja dapat tetap mengenal tari Serimpi. Dengan begitu Serimpi dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat baik itu masyarakat di Jawa Tengah maupun luar Jawa Tengah. Selain itu, pengurangan waktu pertunjukan Serimpi, menurut para penonton itu menjadi sedikit lebih baik karena apabila pertunjukan Serimpi dilangsungkan ¾ jam sampai 1 jam layaknya pertunjukan Serimpi di Keraton, banyak penonton yang akan merasa jenuh apalagi penonton di luar Jawa dan penonton dari mancanegara. Selain itu dengan adanya Tari Serimpi hasil kreasi itu dapat menjadi salah satu objek wisata seni yang cukup menarik.




BAB III

PENUTUP



Kesimpulan

Dapat disimpulkan dari semua pembahasan , bahwa Tari Serimpi Sekar Palagan adalah tarian kreasi baru yang berasal dari DIY. Tarian ini menceritakan tentang peperangan dan kepahlawanan.Tarian ini mirip dengan Serimpi Keraton namun berbeda fungsi. Fungsi Tari Sekar Palagan ini berfungsi sebagai hiburan saja. Waktu dibawakan tarian ini bisa kapan dan dimana saja, dari segi kostum dapat menggunakan warna yang tak ditentukan bisa dengan warna apapun. Berdurasi sekitar 15 menit dan berpola lantai yang sederhana, simetris dan tidak terlalu mementingkan keestetisannya. Hal ini dapat dilihat perbedaannya dengan Tari Serimpi yang berada di Keraton Yogyakarta yang sifatnya sangat magis dan sakral yang dibawakan oleh 4 wanita yang masih suci ,empat melambangkan arah utama mata angin . Selain itu dalam tarian ini sebelum membawakan tarian, penarinya tdak harus memenuhi berbagai macam persyaratan tertentu dalam menari.

Adapun respon dari para apresiator mengenai tari Serimpi Sekar Palagan ini diantaranya, dengan gubahan baru tari Serimpi dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat, dengan pengurangan waktu pertunjukan penonton tidak jenuh, serta dengan gubahan baru tari Serimpi dapat menjadi objek wisata yang menarik.


DAFTAR NARASUMBER



Wawancara dengan wakil rektorat ISI Surakarta mengenai Pekan Tari Dunia di depan Pendhapa Sriwedari.

Wawancara dengan Drs. Johanes Surodjo, S. Sen.,M.Sn. mengenai Serimpi Sekar Palagan pada tanggal 29 April 2010 di Pendhapa ISI Surakarta.

Wawancara dengan para pengajar SDN I Keraton tentang tanggapan terhadap kegiatan Pekan Tari Dunia.

Wawancara dengan pimpinan Sanggar Metta Budaya mengenai tanggapan terhadap kegiatan Pekan Tari Dunia.

Wawancara dengan beberapa pedagang serta apresiator tentang tanggapan kegiatan Pekan Tari Dunia dan Tari Serimpi Sekar Palagan.



















LAMPIRAN FOTO
TARI SERIMPI SEKAR PALAGAN





DOKUMENTASI HASIL WAWANCARA

Para tenaga pendidik SDN I Keraton setelah kami wawancarai mengenai tanggapan 
tentang kegiatan pekan tari dunia.
Wakil Rektorat ISI Surakarta setelah wawancara mengenai kegiatan pekan tari Dunia .
Pengajar dan anak-anak Sanggar Metta Budaya

 Semoga contoh tugas ini dapat bermamfaat bagi para pengunjung blog ini..dan saya harap jangan lupa beri komentarnya yach..............http://babadsunda.blogspot.cpm

Jika menurut Anda artikel ini bermanfaat, silahkan vote ke Lintas Berita agar artikel ini bisa di baca oleh orang lain.

2 komentar:

Anonim mengatakan... [Reply to comment]

contoh metode linguistik seperti kinem fonem nya mana??? terus unsur sikap dan gerak ada gag?

target='_blank'>kirana 581 mengatakan... [Reply to comment]

menjawab pertanyaan dari "anonim",, maaf ini hasil tugas dari jurusan tari semester 2,, di semester 2 permasalahan mengenai metode linguistik belum dijelaskan,, karena metode linguistik itu baru mahasiswa tari dapatkan di semester 5..
saya ucapkan terima kasih atas komentarnya...

Posting Komentar

Pengunjung yang baik tentunya memberikan Komentar,kritik serta saran yang sopan disini, Terima kasih atas komentar dan kunjungan nya

Kembali lagi ke atas