Sabtu, 22 Januari 2011 | By: Babad Sunda

Kompepar

SISTEM KEMITRAAN KEBUDAYAAN DAN KEPARIWISATAAN BERBASIS MASYARAKAT
DISAJIKAN OLEH
Drs. H. Gumelar S. Sastrayuda, CTM.
DALAM RANGKA PEMBINAAN KEGIATAN KOMPEPAR
KEBUPATEN SUMEDANG - JAWA BARAT
2007

TUJUAN PEMAPARAN
• Memberikan latar belakang dan penjelasan tentang landasan dan arah penyelenggaraan kebudayaan dan kepariwisataan.
• Memberikan penjelasan ringkas kebudayaan dan kepariwisataan berbasis masyarakat.
• Memberikan penjelasan mengenai bentuk kemitraan KOMPEPAR.
• Memberikan penjelasan peranan pemerintah dunia usaha dan masyarakat.
• Memberikan penjelasan ruang lingkup kegiatan kompepar.
Apa Pembangunan Kebudayaan dan Kepariwisataan?
• Salah satu tujuan pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan adalah meningkatkan kualitas masyarakat, khususnya masyarakat yang ada di sekitar ODTW atau tempat-tempat yang memiliki daya tarik dan dikunjungi wisatawan.
• Kebudayaan dan Kepariwisataan bertumpu pada semua aspek kehidupan masyarakat, kekayaan alam dan keasrian lingkungan, geografis dan budaya yang dimiliki masyarakat merupakan aset penting dalam membangun kebudayaan dan kepariwisataan.
Bagaimana filsafat Kebudayaan dan Kepariwisataan Jawa Barat?
 Keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan (menjunjung tinggi nilai-nilai agama, adat istiadat, budaya) → kegiatan kebudayaan dan kepariwisataan tak boleh melanggar nilai-nilai luhur agama.
 Keseimbangan hubungan manusia antar individu maupun dengan masyarakat (jati diri, kesejahteraan jasmani & rohani, persatuan dan kebhinekaan dan multikultur, kesehatan, saling menghargai dan mencintai dalam kerangka harmonisasi Silih Asah, Asih, Asuh, dan membentuk karakter Someah Hade Ka Semah)
 Keseimbangan hubungan manusia dengan lingkungan alam (pemeliharaan, pemanfaatan, pengembangan sumber daya alam secara seimbang dan berkelanjutan dalam mengembangkan kegiatan pembangunan Gurilaps (Gunung, Udara, Rimba, Lautan, Sungai, Pantai dan Seni))
Apa yang dimaksud Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat?
Pengembangan kepariwisataan yang melandaskan manusia sebagai objek adalah pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan berbasis masyarakat.
Pariwisata berbasis masyarakat adalah pariwisata dimana masyarakat atau warga setempat memainkan peranan utama dalam pengambilan keputusan mengenai bagaimana pariwisata mempengaruhi dan memberi manfaat terhadap kehidupan dan lingkungan mereka.
Untuk Apa Mengembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat?
• Meningkatkan proporsi manfaat ekonomi langsung
• Mengutamakan pengembangan usaha mikro dan kecil (sektor informal)
• Mengembangkan dan memperkuat kemitraan
• Mempromosikan pariwisata dan budaya
• Meningkatkan pelatihan kepariwisataan
• Mengubah persepsi negatif pariwisata menjadi positif
• Menempatkan pasar wisatawan nusantara
Pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan yang berintikan Rakyat, adalah pariwisata yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
• Menggunakan fungsi pemerataan kepariwisataan (spasial, sektoral, struktural)
• Kemitraan untuk memberdayakan masyarakat
• Kepemilikan lahan tetap pada masyarakat.
• Apa yang dimaksud dengan Kebudayaan Berbasis Masyarakat?
• Pengembangan kebudayaan yang menempatkan manusia atau masyarakat dengan hasil budi daya (budaya) adalah Pariwisata Budaya.
• Kebudayaan sebagai perwujudan kemampuan manusia menyesuaikan dengan lingkungan menjadi pedoman bagi masyarakat dalam melakukan tata pergaulan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dituangkan dalam ideologi bangsa yaitu Pancasila dan UUD 1945.
• Upaya memajukan kebudayaan daerah harus dapat dinikmati oleh siapa saja atau kelompok manusia tanpa memandang berbagai perbedaan etnis, suku, agama, kelompok, status ekonomi dan status sosial yang didasari kepada moto pelayanan Someah Hade Ka Semah dalam kerangka harmonisasi Silih asah, asih dan asuh.
• Berdasarkan unsur-unsur tersebut di atas, maka secara universal kebudayaan itu adalah mutlak milik kelompok masyarakat sebagai pendukungnya.
Bagaimana KOMPEPAR Mengembangkan Kebudayaan dan Kepariwisataan Jawa Barat?
Pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan hendaknya berlandaskan kepada, antara lain:
• Pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan dilandasi oleh satu sistem kehidupan masyarakat yang memegang kuat agama dan filsafat serta nilai-nilai budaya yang mampu mendorong terwujudnya satu kehidupan yang harmonis seimbang dan berkelanjutan.
• Dalam memanfaatkan lingkungan alam, budaya dan kondisi geografis secara bertanggung jawab melaksanakan pelestarian, karena hakikat pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan bertumpu kepada ke-unikan, ke-khasan, dan ke-likalan yang menjadi ODTW.
• Bertumpu kepada semua aspek kehidupan masyarakat yang berupa ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan, ketertiban.
• Alam dan Budaya adalah modal kepariwisataan → harus lestari → dikonservasi (memelihara, memanfaatkan, mengembangkan )
Apa yang menjadi Pilar Dominan Pembangunan Kebudayaan dan Kepariwisataan Jawa Barat?
• Memiliki sumber daya yang beraneka ragam yang memiliki unsur-unsur keindahan alam (Natural Beauty), kelangkaan (Scarcity), dan keutuhan (Unity), serta keanekaragaman flora dan fauna, ekosistem, gejala alam, nilai-nilai tradisi.
• Memiliki karakteristik Someah Hade Ka Semah masih melatarbelakangi kehidupan masyarakat terutama di pedesaan.
• Sebagai daerah yang memiliki potensi Gurilaps memudahkan untuk melakukan diversifikasi prodak wisata.
BAGAIMANA BENTUK KEMITRAAN KOMPEPAR?
• Definisi Kemitraan
Kemitraan merupakan suatu kesepakatan bersama antara dua pihak atau lebih yang meliputi lembaga pemerintah, sektor swasta dan LSM serta kelompok masyarakat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama atau untuk mengimplementasikan suatu kegiatan yang ditentukan bersama dalam rangka pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan.
• Mengapa Kemitraan:
1. Interdependensi; kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, lingkungan hidup, desa, kota, antar desa kota
2. Keterbatasan sumber daya; SDM, dana, informasi, teknologi, sarana prasana dan lain-lain
3. Tujuan Kepentingan Kepedulian
• Maksud dan Tujuan Kemitraan
1. Menciptakan semangat kerjasama dan saling percaya antar pelaku dan mengembangkan sikap tanggap, efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan program kebudayaan dan pariwisata
2. Mencegah terjadinya duplikasi dalam berbagai kegiatan kebudayaan dan pariwisata
3. Menciptakan sinergi melalui jaringan dan komunikasi informasi, pengetahuan dan pengalaman dalam kebudayaan dan pariwisata
• Bagaimana Mengembangkan Kemitraan
1. Pemahaman bersama; sukarela, tujuan bersama, manfaat bersama dan masing-masing, nilai-nilai yang sama, berbeda pendapat
2. Pengakuan dan penghargaan akan keberadaan dan kemandirian masing-masing pelaku; memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing/bersama, menganalisa kesempatan dan ancaman masing-masing/bersama
3. Pengakuan keberadaan masing-masing pelaku dan peranannya.
• Apa Masalah Kemitraan yang Dihadapi
1. Kesepakatan awal tidak jelas; ekspektasi terlalu muluk atau meleset, motivasi berbeda
2. Tidak disadari atau diabaikan kemandirian masing-masing; sikap menggurui, take for granted
3. Manajemen kemitraan lemah; kepemimpinan (one man shows vs collevtive), kontribusi tidak seimbang, terpaku “wadah”
4. Persiapan dan Pemeliharaan kurang; hanya ramai-ramai mengeroyok pelaksana, pembagian tugas tidak jelas, komunikasi tidak terpelihara
5. Kualitas; eksklusif vs kuantitas
6. Intervensi pihak luar; pemerintah, lembaga internasional, lembaga dana.
• Kemitraan adalah salah satu bentuk usaha dalam memberdayakan masyarakat. Unsur-unsur penting dalam memberdayakan masyarakat yang menjadi pendorong sikap masyarakat seperti:
 Partisipasi
 Motivasi
 Keberanian
 Perlindungan
 Kesadaran
 Berkembang
• Kemitraan diharapkan menjadi satu usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat di samping kualitas hubungan antar manusia dengan lingkungan lebih meningkat.
• Bentuk Kemitraan Korposari dalam pelaksanaan sistem ini, penataan usaha pariwisata dalam segala bentuknya dan fasilitasnya dilakukan secara bersama-sama antara pemerintah (instansi, lembaga) yang memiliki aset dengan masyarakat atau pengusaha dengan memperhatikan kepentingan bersama.
• Bentuk Kemitraan Bisnis. Bentuk ini lebih mendasarkan kepada kaidah-kaidah bisnis yang dapat menguntungkan kedua belah pihak sehingga lebih mendorong semua pihak untuk saling menjaga kemitraannya.
• Bentuk Kemitraan Bersama. Dalam bentuk ini masyarakat yang memiliki aset baik berupa lahan rumah atau aset-aset lainnya yang dimanfaatkan sebagai modal tak bergerak oleh masyarakat untuk bekerja sama dalam bentuk usaha kemitraan dengan pihak pemberi modal atau pengusaha
• Bentuk kemitraan pengembangan usaha, lebih menekankan kepada kerja sama pengembangan usaha yang menitik beratkan kepada pemanfaatan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh satu badan usaha baik pemerintah maupun usaha swasta, kaitannya dengan perencanaan, pengendalian dan pengawasan serta pemanfaatan.
• Bentuk Kemitraan Inti Plasma, pihak swasta adalah inti sedangkan masyarakat dengan jenis usahanya adalah plasma. Dalam sistem inti seluruh penataan usaha pariwisata dengan segala bentuk dan fasilitasnya dilakukan oleh perusahaan yang bertindak sebagai bapak angkat.
APA PERNANAN PEMERINTAH, DUNIA USAHA, DAN MASYARKAT?
• Pemerintah
1. Pengendalian, pengaturan, pembina pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan untuk mewujudkan iklim yang kondusif bagi kelancaran pembangunan.
2. Sebagai fasilitator yang mendorong ke arah terwujudnya falsafah, sistem pariwisata, kebudayaan dan kepariwisataan serta mewujudkan Sapta Pesona.
3. Mengembangkan prasarana dan sarana yang dibutuhkan oleh masyarakat.
4. Menjembatani usaha kemitraan dalam pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan dengan berbagai pihak di dalam maupun luar negeri.
5. Meningkatkan CITRA Pariwisata.
• PERAN DUNIA USAHA
1. Mengembangkan usahanya secara profesional berdasarkan ke-wirausahaan sejati.
2. Mengembangkan usaha pariwisata sesuai dengan jenis usaha pariwisata yang dimilikinya untuk terciptanya pengembangan ekonomi daerah, kehidupan, sosial, pemeliharaan lingkungan, dan menghindari kerusakan lingkungan.
3. Mendukung program pemerintah dalam upaya pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan serta Sapta Pesona
4. Menyelenggarakan usaha promosi dan pemasaran
5. Menciptakan dan menyediakan lapangan kerja.
• PERAN MASYARAKAT
1. Mewujudkan SAPTA PESONA dalam lingkungan sehari-hari di ODTW, di tempat-tempat yang dianggap menarik bagi pengunjung.
2. Menciptakan suasana lingkungan masyarakat sadar wisata.
3. Berperan aktif dalam penciptaan dan penggalian sumber-sumber yang dapat dikembangkan sebagai potensi budaya dan pariwisata.
4. Berperan aktif dalam menciptakan dan menumbuhkan kehidupan ekonomi, sosial, seni budaya di lingkungan masyarakat untuk menunjang perkembangan kebudayaan dan pariwisata.
5. Menggalakan segi positif yang berupa kegiatan yang memiliki sikap langsung atau tidak langsung bermanfaat bagi pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan.
6. Menggalakan usaha-usaha pencegahan pengaruh buruk yang mungkin timbul sebagai akibat pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan setidak-tidaknya membatasi pengaruh tersebut dan meningkatkan daya tahan masyarakat untuk menghadapi akibat negatif.
7. Menyampaikan pendapat sehubungan dengan konsep dan permasalahan dalam pembangunan kebudayaan dan pariwisata.
8. Apa Itu Kelompok Penggerak Pariwisata (KOMPEPAR)?
9. Kelompok Pecinta dan Penggerak Kebudayaan dan Kepariwisataan yang bertindak sebagai motivator, inisiator dan komunikator kebudayaan dan kepariwisataan terhadap masyarakat disekitar objek wisata, dan daya tarik wisata dan tempat lainnya yang menjadi minat dan perhatian wisatawan.
10. Siapa KOMPEPAR?
11. KOMPEPAR merupakan organisasi informal yang tumbuh dari bawah terdiri dari berbagai unsur masyarakat yang berada di ODTW dan tempat menarik lainnya.
Apa Tujuan KOMPEPAR
• Meningkatkan Peran Serta Masyarakat dalam menata pelayanan dan kebutuhan persinggajan wisatawan pada satu daerah wisata bersama pemerintah dan dunia usaha
• Mengembangkan peran masyarakat baik langsung maupun tidak langsung bermanfaat bagi pengembangan kebudayaan dan pariwisata
• Menggalakan usaha-usaha pencegahan buruk yang mungkin timbul akibat pengembangan kebudayaan dan pariwisata.
• Menggalakan sapta pesona baik internal maupun eksrernal.
Apa Sasaran KOMPEPAR?
• Tumbuhnya sadar wisata dikalangan masyarakat.
• Tumbuhnya kesadaran dan peran serta masyarakat untuk meningkatkan pelayanan.
• Terpeliharanya lingkungan dan pemahaman secara aplikatif terhadap SAPTA PESONA
• Tumbuhnya pengertian terhadap peranan kebudayaan dan pariwisata dalam pembangunan pedesaan.
• Tumbuhnya peran sektor pembangunan lainnya dan kesadaran masyarakat pendukung kebudayaan dan pariwisata akan pentingnya pembangunan kebudayaan dan pariwisata
• Timbulnya pengertian yang mendalam terhadap filosofi pembangunan pariwisata.

Bagaimana KOMPEPAR Dibentuk?

Disbudpar provinsi melaporkan kepada Gubernur Jawa Barat

DISBUDPAR Provisi Jawa Barat menerima laporan
dari Wali Kota/Bupati

Koordinasi pembentukan KOMPEPAR oleh DISBUDPAR Kota/Kabupaten  

Camat melaporkan hasil musyawarah pembentukan KOMPEPAR  
kepada DISBUDPAR/Kota/Kabupaten 

Lurah/Kepala Desa menerima dan melaporkan hasil musyawarah dengan masyarakat pembentukan KOMPEPAR kepada Camat

Musyawarah masyarakat di sekitar ODTW dan tempat menarik lainnya untuk pembentuk

Botom Up Planning-Participatory Planning-Community Based Cultural and Tourism-Sustianable Tourism Development
 

 

Bagaimana Kepengurusan KOMPEPAR Dibentuk ?
a.Unsur Pembina
b.Unsur Pimpinan
Ketua
Wakil Ketua
Sekertaris
Bendahara
c.Unsur Anggota
Hubungan masyarakat
Bina seni budaya
Bina Sapta Pesona
Bina Usaha Kerajinan/Makanan Khas/Kulineri
Bina pedagang
Bina generasi muda
Bina peranan wanita
Bina Pendidikan dan pelatihan
Bina usaha (UKM, Koperasi)
Bina Keagamaan
Bina Keamanan
Bina Lingkungan

Apa Ruang Lingkup Kegiatan KOMPEPAR?
Bidang kebudayaan
1.Mengembangkan kemampuan masyarakat dalam meningkatkan penguasaan bahasa, sastra, dan aksara sunda.
2.Membantu dalam pengawasan benda cagar budaya dimasing-masing daerah bekerja sama dengan petugas formal dari lembaga instansi berwenang.
3.Turut serta memelihara nilai-nilai sejarah, tradisi dan adat istiadat yang berada ditengah-tengah masyarakat sebagai daya tarik wisata budaya.
4.Memelihara dan berperan serta dalam mengembangkan dan melaksanakan berbagai kegiatan keseniaan baik tradisional, modern dan kontemporer sebagai bagian pemenuhan kebutuhan daya tarik bagi wisatawan.
Bidang Pariwisata
1.Membantu menertibkan para pedagang, parkir di sekitar ODTW dan tempat-tempat menarik lainnya.
2.Mengembangkan usaha kulinery kerajinan makanan khas daerah.
3.Membentuk UKM bidang ekonomi pariwisata
4.Membentuk koperasi KOMPEPAR
5.Menyelenggarakan promosi pariwisata
6.Menyelenggarakan bakti wisata
7.Membantu pemeliharaan sapta pesona
8.Menyelenggarakan festival kesenian, dan festival lainnya
9.Dan lain-lain.


 

 
Bidang Pendidikan dan Latihan
1.Mengadakan pelatihan kebudayaan dan pariwisata
2.Mengadakan DIKLAT keagamaan
3.Mengadakan DIKLAT bahasa, sastra dan aksara
4.Mengadakan DIKLAT perhotelan, biro perjalanan wisata dan ODTW
5.Menyelenggarakan DIKLAT kepemimpinan
6.Menyelenggarakan kursus kesenian
7.Menyelenggarakan DIKLAT pengamanan dan pengaturan benda-benda cagar budaya
8.Dan lain-lain.

           










Jika menurut Anda artikel ini bermanfaat, silahkan vote ke Lintas Berita agar artikel ini bisa di baca oleh orang lain.

1 komentar:

target='_blank'>kelompok penggerak pariwisata kecamatan kadudampit mengatakan... [Reply to comment]

wah deskripsi yg keren gan..
mohon bimbingannya soal kompepar..kebetulan ane baru ngebentuk kompepar.. kunbal ya gan..

Posting Komentar

Pengunjung yang baik tentunya memberikan Komentar,kritik serta saran yang sopan disini, Terima kasih atas komentar dan kunjungan nya

Kembali lagi ke atas